Oleh : Yuni Ma’rifah
Didepan gerbang seorang pemuda sedang membendung perasaan menanti dan
Beharap. Menanti seorang putri, dan berharap sang putri dapat membebaskan bendungan perasaanya. Pemuda itu mengangangkat kepalanya, memutar kekanan dan kekiri barusaha untuk menangkap sosok sang putri. Kegelisahan mulai muncul, ketika ia sadar waktu yang ia miliki semakin habis. Tapi sang putri belum juga tampak.
”Hai,Sen?”
Seorang gadis datang menghampirinya.dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
”Ayo masuk, sudah mau bel nih!”
Tanpa pikir panjang Seno’mengikuti gadis didepanya. Dengan perasaan yang masih terbendung. Tapi inilah saatnya,
”Val’ini untuk ini untuk kamu, tolong dibaca sekarang ya!”
Seno’memberikan sepucuk surat pada Valen.
”ku tunggu ya, istirahat nanti!”
Seno’pergi menuju ruang kelasnya, meninggalkan Valen yang kebingungan
##############
Baru saja Valen’melepaskan bebanya, datang Robin duduk
disebelahnya,dengan
ekspresi wajah orang yang dia temui.
”Valen’ehm.....Aku cinta sama kamu. Kamu mau nerima cinta ku ga?”
Robin tertunduk. Dia takut Valen marah dengan ungkapanya. Tapi pikiranya berubah ketika gadis didepanya mengangguk mantap.
################
Istirahat pertama Valen melangkahkan kakinya menuju taman. Ada satu
tanggungan
yang harus dia selesaikan. Dia merasa sibuk hari ini.
”Terima kasih ya,atas kesedianya”
Seno pemuda yang telah memberi surat pada Valen, menghampiri Valen yang sedang duduk ditaman
”Sekarang bagimana,kamu mau nerima cinta ku?”
Seno mamandang Valen penuh harapan,
”Tentu saja, kanapa tidak!”
Jawab Valen dibarengi dengan senyuman yang khas.
###############
Saaat kambali kekelas Valen berpapasan dengan Ilham.anak kalas sebelah
”Valen, tunggu dulu!”
Ilham menarik tangan Valen,
”Aku mau ngomong sama kamu.”
Valen hanya menganguk sambil tersenyum
”Aku hanya mau bilang, kalau aku cinta sama kamu.........”
Kata-kata nya terputus
”Kamu mau ga nerima cintaku?”
Penantian Ilham tiada terbuang. Dia merasa jadi orang yang paling beruntung saat Valen menerima cintanya.
#############
Waktu begitu cepat berlalu, Bel istirahat kedua pun berbunyi. Kantin kembali
Penuh.
”Hai Bro kaya nya, loe lagi pada seneng nih?”
Tanya Seno yang melihat sahabatnya sedang senyum-senyum.
”iya, makanya gue ajak kalian kesini. Gue mau traktir kalian semua”
Ujar Ilham.
”waah ternyata seneng juga ya, kalau ada orang kaya lagi seneng. Kita jadi ikut kecepretan”
Sindir Robin semua tertawa
”eh.......tapi ngomong-ngomong loe bahagia karena apa?,cerita dong!”
Seno penasaran, dengan rasa malu Ilham menjawab
”Gue baru jadian sama Valen”
Robin yang baru minum es buahnya sepontan memuntahkanya. Seno tersedak, Ilham bingung dengan ekspresi mereka.
”Ada apa ko’githu sich?kaget?”
Ilham bertanya .
”Ga mungkin Valen itu kan Cewe gue”
Seno mengelak
”Tapi, Valen juga pacar gue”
Robin kesal.Mereka tidak menyangka kalau Valen berbuat sedemikian.Merekapun sepakat menemui Valen.
####################
Waktu yang lenggang istirahat kedua ini lebih lama dari pada isturahat
Pertama, membuat Valen lebih leluasa bercerita pada Stefi,sahabat sejatinya. Wajahnya berubah ketika melihat Seno dan Ilhan juga Robin masuk ke kelasnya tidak biayasanya Apa lagi dari wajahnya terlihat seperti ada sesuatu yang membuat mereka marah.
”Valen,maksud kamu apa sih?”
Robin mencoba mencari jawaban.
”Kok,kamu diam aja?padahal kamu salah”
Ilham memarahi Valen.
”Memangnya aku salah apa?
Valen binging
”Sekarang kamu jawab yang jujur, Apa benar kamu juga manerima cintanya ilham dan Robin?”
Tanya seno yang terlihat lebih sabar dari pada kedua temanya.
”Ya, memang aku menerima cinta kalian semua”
Ujar valen
”Lalu dari kita semua siapa yang paling kamu cintai?”
Seno menginginkan penjelasan dari Valen, Valen terdiam.dan mulai menjawab
”Ya, aku cinta sama kalian semua”
Semuanya masih bingung
”Bukankah, Agama islam mengajarkan, Agar kita saling mencintai”
#END#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar